PEKANBARU, PR – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Riau Kepri (BRK) yang berlangsung pada Selasa (15/9/2020) mulai sore hingga malam, hasil rapat telah menetapkan sejumlah nama yang akan mengisi jabatan penting dalam Bank Riau Kepri dan akan menjalankan bank BUMD milik Provinsi Riau dan Kepulauan Riau ini.
RUPS – LB tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Riau H Syamsuar dan pertemuan RUPS dipimpin langsung oleh Komisaris Independent Taufiqurahman.
Dimana hasil keputusan dalam rapat yakni menetapkan untuk posisi Komisaris Utama (Komut) dijabat Yan Prana Jaya, yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Riau. Kemudian Andi Buchori sebagai Direktur Utama (Dirut). Sementara itu, untuk posisi Direktur Dana dan Jasa dijabat Suharto serta Direktur Operasional BRK dijabat oleh Said Syamsuri.
“Sekarang rapat masih berlangsung. Memang benar, nama – nama itu hasil dari RUPS – LB,” terang Karo Ekonomi Jhon Armedi Pinem, Selasa (15/9/20).
Jhon menambahkan, dengan ditetapkannya nama – nama tersebut untuk mengisi jabatan di bank berplat merah yang sebelumnya kosong itu, maka terhitung RUPS ini, sudah resmi dijabat.
“Kalau sudah ada nama – namanya untuk mengisi jabatan kosong itu, tentu tinggal bekerja saja lagi,” jelas Jhon Armedi.
Dikutip dari Cakaplah.com, Pekerjaan rumah yang harus segera dijalankan dan diselesaikan oleh pimpinan BRK ini yakni konversi BRK menjadi Bank Syariah, dimana ditargetkan pada bulan Desember 2020 sudah ditetapkan dan di awal Januari 2021 telah dijalankan.
Komisaris Utama BRK yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Yan Prana Jaya, mengatakan sesuai dengan keinginan Gubernur Riau Syamsuar, konversi BRK menjadi BRK Syariah harus diselesaikan segera sesuai target. Target ini telah disampaikan kepada pimpinan BRK terpilih dan juga oleh pemilik saham lainnya.
“Target kita begini, tadi sudah disampaikan ke beberapa Direktur terpilih, Direktur utama, Direktur Operasi Jasa, mereka ingin ada perbaikan di BRK, apalagi dalam waktu singkat diminta oleh gubernur para pemegang saham untuk jadi Bank Syariah itu target kita cepat,” ujar Yan Prana Jaya.
“Konversi ke Bank Syariah target kita Desember ini harus selesai, awal Januari digesa lagi dengan tim yang ada di BRK supaya kerjanya cepat. Untuk Bank Syariah awal Januari sudah bisa disegerakan,” tambahnya.
Selain menjadikan BRK menjadi BRK Syariah, para pimpinan terpilih juga ditargetkan meningkatkan laba yang ada di BRK. Walaupun selama ini BRK telah berjalan namun perlu ada peningkatan untuk perkembangan BRK yang lebih baik lagi. Termasuk memperbaiki sistem yang ada di BRK dengan menggunakan teknologi.
“Tadi saya sudah minta juga sama Direksi bagaimana meningkatkan laba bagi Pemerintah Provinsi Riau, karena dalam kondisi berat ini kerja keras para direksi jadi tantangan terberat untuk mencapai laba memperbaiki sistem yang ada di sini. Khususnya untuk teknologi informasi yang terbaru yang lagi kencang – kencangnya jangan lagi kita tertinggal dengan bank yang baru,” tegas Yan Prana.