Pekanbaru, (PR)
Jurus Sekdako Pekanbaru, HM Noer memang cukup lihai. Permasalahan kasus ‘Singel Salary’ yang sebenarnya membidik dirinya malah dibelokkan ke Walikota Pekanbaru. Ia menyebut bahwa Wako Firdauslah yang menjanjikan akan cair pada Januari 2019 ini.
Asumsi publik mengenai ‘Jebakan Batman’ pada sang Walikota Pekanbaru mulai terlihat. Ibarat cari aman dan tak ingin sendiri dalam kasus Singel Salary, kini perhatian publik menjurus ke pimpinan. Masuk Pak Eko…. Hehehe
Disebutkan bahwa terkait janji ‘Singel Salary’ akan dicairkan bulan ini, Sekda menyebutkan jika pihaknya masih akan melihat kemampuan anggaran daerah terlebih dahulu untuk membayarkan single salary ASN tahun 2018 lalu.
“Kami akan kembali melihat ketersediaan dana, dan juga melihat aturan hukum yang ada. Tapi belum tahu kepastiannya kapan single salary dicairkan, kalau harapan kami segera mungkin,” kata HM Noer.
Dikatakan M Noer bahwa banyak PNS yang mempertanyakan kapan ‘single salary’ tersebut akan dibayarkan.
“Bahkan ada juga PNS yang menyebut bahwa single salary itu janji Sekda. Tidak tepat menurut saya, karena Sekda juga menuntut dan dapat single salary ini,” sebutnya.
Padahal dari info yang diterima dari internal Setdako Pekanbaru sendiri, bahwa Sekdakolah yang pernah berencana akan membayarkan ‘Singel Salary’ itu pada Januari 2019 ini. Tentunya sebuah angin segar bagi ASN di Pekanbaru mendengarnya.
Karena Singel Salary sudah 3 bulan belum dibayarkan, berdampak menjadi perbincangan publik. Namun yang pasti, Singel Salary ini bagaikan buah simalakama. Jika dibayar akan bermasalah secara hukum, jika tidak dibayar akan ribut di kalangan ASN se-Kota Pekanbaru. Benar saja, sekaranglah api itu mulai membakar pusat kekuasaan seputar belum dibayarkannya SS ini.
Rencana Singel Salary ASN akan dibayarkan pada APBD 2019, namun dari anggaran yang ada di OPD justru tidak terlihat anggaran tunda bayar Singel Salerie ASN 2018 sebanyak tiga bulan yaitu Oktober, Nopember dan Desember 2018. Sebab secara aturan audit, tunda bayar ini harus melalui audit BPK RI terlebih dahulu baru bisa dianggarkan pada APBD perubahan 2019.
Melihat hal ini, dari awal tahun lalu semestinya Sekdako yang pro aktif melihat kemampuan daerah. Selama ini manajerial pengelolaan keuangan Pemko tentu di bawah kendali Sekdako.
Pengelolaan keuangan di Pemko harus dimaksimalkan, jika hal internal masih sering bermasalah tentunya sangat sulit untuk mengurus masalah eksternal lainnya. Apalagi Singel Salary ini sangat diharapkan oleh sejumlah ASN di Pemko Pekanbaru selama ini, tentu ini harus menjadi catatan dalam mengevaluasi ketidakmampuan Sekdako Pekanbaru.
Seorang PNS Pemko Pekanbaru yang diwawancarai Putera Riau mengaku sudah tak nyaman lagi bekerja di lingkungan Pemko Pekanbaru. Belum lagi masalah kepemimpinan strategis (Sekdako), juga masalah keuangan yang selalu bermasalah.
PNS yang minta namanya dirahasiakan ini malah ingin hengkang ke Propinsi karena melihat ada ketidakberesan manajerial di Pemko Pekanbaru.
Ketika dikonfirmasi pekan lalu, Sekdako menjawab sekenanya. “Haha… Janji condok apo tuokkk… Yang ado kito bado’a mudah-mudahan ado pitii. Ondaknyo dapek Singel Silery. Karena yang podio tu termasuk Sekda. Itu yang hanyo diharapkan. Honor lain tak ado lagi. Proyek tak punyo. Jen diplesetkan nddak,” ungkap Sekdako HM Noer dengan bahasa zaman now miliknya. (pr)
Saya mewakili kawan-kawan guru bahwa kami ingin pemerintah melaksanakan singel salary gaji asn di Rantauprapat karena kami butuh biaya pendidikan yg pasti bagi anak-anak kami kususnya biaya kuliah .karena jika kami menunggu pencairan dana sertifikasi guru itu jelas sangat mengecewakan ,,karena sering kali terlambat,,Mohon perhatian bagi bapak dan ibu yg memperhatikan penderitaan kami ,,