PEKANBARU, puterarriau.com
Guna memastikan data jumlah warga yang sebenarnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melibatkan para Ketua Rukun Tetangga (RT).
Dimana data ini, menurut Walikota Pekanbaru Dr. H Firdaus, ST, MT akan digunakan sebagai pembanding dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
“Kami sudah menyatukan persepsi dengan para camat dan lurah. Rapat ini juga sebagai bentuk evaluasi penanganan virus corona dalam satu tahun terakhir,” kata Walikota Pekanbaru usai memimpin rapat evaluasi penguatan peran camat dan lurah dalam penanganan Covid-19 di Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Jum’at (4/6/2021).
Lanjutnya, dalam rapat ini ditegaskan lagi bahwa penanganan pandemi Covid-19 berbasis ke wilayahan. Sehingga pendataan harus dilakukan di lingkungan RT.
“Jadi, kami mendata jumlah kepala keluarga (KK), kelompok umur, jumlah warga yang sudah divaksin, jumlah warga yang belum divaksin, jumlag warga yang tidak bisa divaksin, dan jumlah warga yang pernah terpapar virus Covid-19. Kami akan menyinkronkan data manual ini dengan Disdukcapil,” jelas Firdaus.
Dengan data versi para ketua RT, maka penanganan penyebaran virus Covid-19 dapat dilakukan secara terencana. Pendataan warga yang riil ini harus rampung dalam waktu 10 hari.
“Saya memberi waktu para camat dan lurah meyelesaikan pendataan warga selama 10 hari,” ungkapnya.
Hal lain yang dibahas adalah proses vaksinasi. Program vaksinasi reguler yang diutamakan di puskesmas dan vaksinasi yang dilakukan di bus vaksinasi keliling.
“Saat ini, ada lima bus vaksinasi keliling yang sudah beroperasi sejak sepekan yang lalu. Karena animo masyarakay cukup tinggi, nantinya akan ada penambahan 5 unit bus lagi jadi total ada sepuluh bus yang akan melayani program vaksinasi keliling di 15 kecamatan.” tutupnya.[s**]