PUTERARIAU.com | PEKANBARU – Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan menengah yang dirancang untuk menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Namun pada kenyataannya tidak semua lulusan SMA dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi, dan tidak lagi memiliki ketrampilan yang memadai untuk menghadapi tantangan hidup di masyarakat.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam berwirausaha dan pola pikir yang berorientasi menjadi pegawai atau pencari kerja yang harus diubah menjadi wirausahawan yang dapat menciptakan lapangan kerja. Perilaku tersebut sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai perkembangan, tantangan dan persaingan dalam era globalisasi.
Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kota Pekanbaru, Dr Hj Nurhafni MPd menegaskan, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang lebih kreatif dan produktif. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efekif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Selain itu pendidikan merupakan modal penting bagi masa depan dari generasi penerus bangsa. Bukan hanya pendidikan moral serta akademik saja yang diperlukan, tetapi juga pendidikan mengenai literasi lain yang dapat menjadikan siswa didik lebih kreatif dalam berinovasi dan menjadi wirausahawan, dalam hal ini khususnya literasi kuliner.
“Pendidikan adalah suatu modal penting bagi masa depan generasi penerus bangsa. Dengan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas maka akan mampu menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan mampu membangun bangsa dan negara ini lebih baik. Dalam hal ini, bukan hanya pendidikan moral serta akademik yang dibutuhkan, tetapi juga pendidikan mengenai literasi kuliner,” jelas Nurhafni.
Untuk itu, SMA Negeri 7 Kota Pekanbaru bersama Dinas Pendidikan, dan LPK Helmi menggelar Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter melalui Literasi sebagai obor kewirausahaan. Acara workshop berlangsung selama dua hari yakni pada hari Senin (23/11/2020) dan Kamis (26/11/2020) yang diikuti sebanyak 22 orang siswa dari siswa SMA Negeri 7 dan 5 sekolah imbas. Lima sekolah imbas tersebut adalah SMA Negeri 13, SMA Negeri 16, SMA Negeri 3, SMA PGRI dan SMA Negeri 2 Kota Pekanbaru.
Dalam kegiatan workshop tersebut, hari pertama pelaksanaan workshop diadakan di sekolah dan untuk praktek di laksanakan di LKP Helmi pada hari kedua. Tujuan dari kegiatan workshop ini adalah diharapkan menghasilkan anak muda yang literat, peka terhadap hal sederhana dan akhirnya menjadikan mindset lebih berkembang. Melalui ketrampilan memasak, akan menjadikan pengalaman literasi yang berkesan.
“Menggunakan moment memasak untuk meningkatkan literasi anak adalah sangat efektif dan lebih berkesan. Sebab kegiatan memasak adalah kegiatan kita sehari – hari. Mengajak anak melakukan literasi dasar yakni kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan dan berhitung,” kata Nurhafni.
Lanjut Nurhafni, melalui memasak anak diminta aktif membaca resep menu di awal, mendapat tantangan untuk mempraktekkannya di dapur, menggali dan memikirkan lamanya proses memasak (menggoreng, merebus, dan sejenisnya), serta yang paling penting bisa mengemukakan bagaimana rasa dari masakannya sendiri yakni menyampaikan rasa ini enak atau kurang enak. Bahkan membuat anak mencoba ulang untuk mendapatkan hasil makanan yang lebih enak.
Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan amanat dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah melalui kegiatan kegiatan atau aktivitas Ekstrakurikuler/kegiatan relevan lainnya yang diikuti serta dilaksanakan oleh peserta didik baik di sekolah atau pun di luar sekolah, dengan tujuan supaya peserta didik dapat atau bisa memperkaya serta memperluas diri.
Untuk diketahui, SMA Negeri 7 Kota Pekanbaru merupakan salah satu sekolah di Provinsi Riau yang mendapatkan bantuan pemerintah dari Direktorat SMA Peserta didik Kemendikbud yang bertujuan untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan/kesehatan pada tingkat satuan pendidikan/lembaga; Menumbuhkan kepedulian terhadap karakter hidup bersih dan sehat, untuk mengatasi berbagai macam penyakit pada usia remaja/pandemi penyakit covid/penyalahgunaan obat terlarang; Mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik secara optimal pada satuan pendidikan/lembaga. [fad/son/rls]