Tanjung Pinang, (PR)
Permasalahan air bersih masih menjadi barang langka bagi masyarakat Kepri. Kantor PDAM Kamis 23/7/2020 Direktur PDAM Mamat saat mau dijumpai awak media di Kantor PDAM, Kamis (23/07) belum bisa ditemui. Menurut sekretaris PDAM Tanjung Pinang, Dewi bahwa pimpinan sedang rapat.
Wartawan mencoba mengklarifikasi terkait PDAM bersubsidi Kampung KB Kelurahan Tanjung Uban Kecamatan Bintan Utara yang hingga saat ini belum ada kejelasan. Keresahan yang disampaikan oleh beberapa warga kepada wartawan menjadi problema tersendiri.
Disebutkan bahwa warga sudah membayar uang pendaftaran Rp.150,000 (seratus lima puluh ribu rupiah ) yang berjumlah 114 rumah. Sebagian air ada yang mengalir ke rumah warga dan ada yang tidak mengalir sama sekali selama 1 tahun.
Keterangan yang didapat dari pihak PDAM Tanjung Uban bahwa ada jaringan yang bocor sehingga air mengalir ke warga tidak optimal. Hal itu dikatakan oleh Asril Plt PDAM saat dikonfirmasi Rabu lalu (22/7/2020) di ruang kerjanya.
“Kebocoran saluran pipa air itu tugas rekanan untuk memperbaikinya, kami PDAM Tanjung Uban menunggu surat pelimpahan berita acara dari PDAM Tanjung Pinang Provinsi Kepri yang hingga saat ini belum sampai ke kami,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi ke PDAM Tanjung Pinang Provinsi Kepri Surat sudah masuk dari Dinas Tenaga Kerja Umum (PU) Kabupaten Bintan sudah 4 hari yang lalu. Namun pihak PDAM Tanjung Pinang masih menpelari laginya, aku Direktur PDAM Tanjung Pinang Mamat.
Hal serupa disampaikan oleh pihak Sumber Daya Air Dinas Tenaga Kerja Umum (PU) Kabupaten Bintan, Suroso. Proyek PDAM bersubsidi ini adalah proyek lelang yang pagunya 1 milliar. Suroso sendiri enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut. (jul/pr)