Selat Panjang, (puterariau.com)
Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim membuka pelatihan Mubalighat dan Baitul Arqom Aisyiyah. Kegiatan ini dipusatkan di Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Selatpanjang, Jalan Masjid Taqwa, Jumat (13/4/2018).
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua MUI Kepulauan Meranti H. Musyafa, Kepala Kantor Kementrian Agama Meranti Darwis SAg, anggota DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi dan Kepulauan Meranti, Ketua Wilayah Aisyiyah Provinsi dan Kepulauan Meranti, tokoh Masyarakat/agama dan lainnya.
Pembukaan pelatihan Mubalighat dan Baitul Arqom ditandai dengan pengalungan tanda dan pemasangan pin tanda peserta oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti yang juga seorang Muhammadiyah mengucapkan apresiasi kepada panitia yang telah mensukseskan terselenggaranya acara itu, ia berharap pelatihan dalam rangka menguatkan peran Aisyiyah dalam mengembangkan dakwah dengan mencetak pendakwah perempuan yang profesional dapat diwujudkan.
Dan yang tak kalah penting menurut Wakil Bupati Meranti, melalui kegiatan itu dapat dapat mencetak para pendakwah wanita yang mampu memberikan percerahan ditengah Masyarakat untuk melaksanakan Islam murni sesuai syariat yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Sekedar informasi kegiatan pelatihan Mubalighat dan Baitul Arqom yang ditaja oleh Pengurus Aisyiyah Kepulauan Meranti itu diikuti oleh 67 peserta mubalighat dan Baitul Arqom yang berasal dari Selatpanjang dan Kecamatan lainnya, para peserta ini akan digembleng menjadi Mubalighat selama 3 hari kedepan.
Seperti ditegaskan oleh panitia penyelenggara, kegiatan ini pada dasarnya untuk menggembleng peserta agar mampu menggerakan dan mengembangkan pengajian Aisyiah yang berbasis dakwah disetiap cabang dan ranting, selain itu juga menghasilkan kader terampil dan kompeten dibidang dakwah yang mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Hal senada juga diutarakan oleh, Pimpinan wilayah Aisyiyah Meranti Dra. Suryati, sebagai mata rantai pergerakan Islam di Provinsi Riau khususnya Kepulauan Meranti.
Organisasi yang dipimpinnya merasa terpanggil untuk berpartisipasi aktif mengembangkan dakwah dalam rangka mencibtakan pendahwah perempuan yang profesional. Sekaligus mensukseskan cita-cita Aisyiyah dalam mencetak seribu Mubalighat.
“Untuk itu kami terus berupaya keras untuk melaksanakan acara ini meski dalam keterbatasan. Semoga nantinya Mubalighat yang lulus dapat menyalurkan ilmu yang didapat ditengah masyarakat,” ujarnya.
“Semoga pergerakan perempuan yang didasari amar Maqruf Nahi Mungkar dalam mewujudkan cita cita Aisyyah mencetak seribu Mubalighat dapat diwujudkan,” ucapnya lagi.
Terakhir, pimpinan daerah Muhamadiyah Kepulauan Meranti Susito, dirinya menegaskan pergerakan Muhammadiyah dimana Aisyiyah merupakan sayapnya tak terlepas dari penegakan amal makruf nahi mungkar. Melalui pelatihan Mubalighat yang mampu mencetak para pendakwah wanita profesional itu diharapkan semakin mengencarkan penegakan amal makruf nahi mungkar ditengah masyarakat. (Agus/adv)