Puterariau.com, Batam-Warga perumahan Rindang Village Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji mengeluhkan sulitnya suplai air ATB tak kunjung hidup disaat pagi dan siang hari ke setiap perumahan.
“Kami sudah bertahun-tahun disini kesulitan Air ATB tak kunjung hidup di siang hari. Padahal, kesulitan kami ini telah dikonfirmasi ke pihak ATB tapi hingga sekarang belum ada tindakan,” kata Ketua RW29 Irwan dalam reses I (pertama) tahun 2019, Sabtu (30/11)
“Kami minta tolong dengan pak Arlon bisa jembatan kami ke ATB dan meminta keluhan kami ini bisa diatasi,” sambunganya.
Bukan itu saja para warga juga meminta mengeluhkan minimnya pemasangan drainase dikomplek sehingga bisa dibantu juga. Termasuk semenisasi jalan dan pemasangan gapura.
“Hanya itu yang bisa kami minta pak agar bisa terealisasikan.” pintanya.
Ia juga menyebutkan bahwa selama ini dikompleknya tak pernah ada para legislatif yang melakukan reses. “Baru bapak yang betul-betul wakil rakyat yang datang dan kami sangat senang sehingga tali silaturahmi kita bisa semakin kuat,” sebutnya.
Begitu juga dengan keluhan ketua PKK, Yose mengatakan selama empat tahun posyandu tidak pernah ada aliran listrik dan aliran air bersih.
“Kami sudah kerap mengirimkan proposal serta membawa ke tingkat musrenbang tapi hasilnya masih nihil, untuk itu kami minta kepada pak Arlon untuk bisa membantu posyandu kami ini serta banyak lainnya,” ucapnya.
“Tidak itu saja, jika bisa PPK saat ini belum punya seragam jika boleh kami minta tolong dibantu untuk dibelikan. Biar terlihat kompak,” ucapnya menambahkan.
Menanggapi keluhan tersebut Anggota DPRD Kota Batan Fraksi Nasdem Komisi III Arlon Veristo berjanji akan membantu semua kendala masyarakat Rindang Village semaksimal mungkin.
“Saya akan catat dan akan anggaran, di tahun depan akan kita anggaran,” ucapnya.
Terkait keluhan air bersih ATB, Arlon berjanji akan memanggil pihak ATB. Beberapa waktu lalu pernah RDP dengan pihak ATB mereka mengaku banyak konsumen sehingga suplay air sedikit tersendat ditambah kondisi ketersediaan air di waduk Muka Kuning yang merupakan sumber ketersediaan air di Kota Batam, semakin menipis.(rg)