fbpx
Example 728x250
AdvertorialBreaking NewsHedalineJakartaNasionalPekanbaruRiauSosial dan PolitikTeknologi

Wibisono : Latihan Gabungan TNI di Situbondo Untuk Menjaga Kedaulatan NKRI

2806
×

Wibisono : Latihan Gabungan TNI di Situbondo Untuk Menjaga Kedaulatan NKRI

Sebarkan artikel ini


Jakarta, (PR)

Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha 2019 di Pusat Latihan dan Tempur (Puslatpur) Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jatim menyajikan kehebatan pesawat drone tempur.

“Latgab ini rutin dilakukan oleh setiap Panglima TNI. Namun kali ini suasana agak berbeda di tengah polemik kerusuhan Papua,” ujar pengamat militer Wibisono pada Putera Riau di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Wibisono bersama mantan Wapres RI, Try Sutrisno

Menurut Wibi, tujuan latihan untuk menguji kesiapsiagaan TNI dalam melaksanakan kampanye militer dalam rangka menghadapi kemungkinan kontijensi yang diperkirakan akan terjadi di masa datang.

Pelaksanaan Latgab TNI Dharma Yudha 2019 menggunakan dua metode, yaitu latihan posko dan latihan lapangan yang dilaksanakan secara berangkai dengan materi kampanye militer dalam bentuk operasi gabungan di mandala operasi, jelasnya.

Panglima TNI bersama sejumlah perwira TNI

Komando gabungan TNI terdiri dari beberapa Komando tugas gabungan, dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki.

Alutsita yang dikerahkan milik TNI AD, yakni 12 unit tank Leopard, satu unit tank ARV Leopard, lima unit truk transporter, satu unit Marder, enam unit Astros, enam unit Meriam 76, enam unit Caesar, 18 pucuk Mortir-81, sembilan pucuk Mortir-60, 27 pucuk Mortir-60, delapan satbk Atlas, empat satbak MPCV, dua unit MVP, delapan unit Drone Arh, dua unit Apache, dua unit MI-35, empat unit AS-550 Fennech dan empat unit Bell-412.

TNI AL mengerahkan Kapal Perang RI (KRI) yang terdiri dari satu unit KRI JOL-358, KRI USH-359, KRI GNR-332, KRI YOS-353, KRI SIM-365, KRI FKO-368, KRI FTH-361, KRI NAL-363, KRI PTM-371, KRI NGL-402, KRI SNU-373, KRI SSA-378, KRI IBL-383, KRI TBT-516, KRI MKS-590,KRI SBY-591, KRI BAC-593, KRI PRE-711, KRI PRP-712, KRI SPT-923, KRI TBN-520, KRI TLD-521.

Tank Leopard yang cekatan dalam setiap medan tempur

Selain itu, ada pula 15 unit BTR 50 P/M, 15 unit BMP 3F, 12 unit BTR 50 P/K, tujuh unit LVT 7A1, delapan unit Kapal K61, enam unit How 105 MM, enam unit Rocket MLRS Grad, empat unit BVPP2, tiga unit Ambulans, tiga unit Truk Tatra Amo, lima unit Truk Opgleger, 18 unit Ranrik How, enam unit truk 2,5 Ton, empat unit Komob, 25 unit Mopel, dua unit RHIB, 10 unit Helikopter dan empat unit Fix Wing.

Dari TNI AU terlihat menggunakan enam unit SU 27/30, 16 unit F-16, enam unit T-50i, empat unit Hawk 109/209, enam unit EMB-314 Super Tucano, 12 unit C-130 B/H/HS/L-100, satu unit C-130 BT, empat unit CN-295, tiga unit B-737-400/500 VIP, dua unit B-737-200 Patmar/Intai, dua unit C-212, dua unit PTTA Aerostar, satu unit UAV CH-4, empat unit NAS-332/EC-725 dan satu unit Colibri.

Seperti diketahui, Global Firepower menempatkan kekuatan militer TNI di nomor 16 dari 137 negara di dunia. Peringkat itu tepat di atas militer Israel yang berada di urutan 17. Amerika Serikat (AS) masih berada di urutan puncak atau nomor satu, di susul Rusia, China, India, Prancis, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Turki, Jerman, Italia, Mesir, Brazil, Iran dan Pakistan.

Pembangunan kekuatan TNI berdasarkan kepada dua hal. Pertama, capability base yakni, melihat jenis-jenis ancaman seperti apa. Baik ancaman dari dalam maupun luar negeri. “Disitu kita bangun kekuatan karena melihat aspek ancaman,” katanya.

Kedua, mission oriented yakni, mengacu pada tugas pokok dalam menghadapi ancaman untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjaga keutuhan negara, pungkas Wibi.

Sementara itu, pemerhati dunia militer, Fadila Saputra sangat mengapresiasi Latgab yang dilaksanakan di Situbondo, Jawa Timur kali ini.

Fadila Saputra, pemerhati dunia militer

Disebutkan Fadil bahwa tentunya Latihan Gabungan TNI sangat diperlukan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI serta mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan di jajaran TNI yang tinggi dalam rangka menghadapi setiap bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi di wilayah NKRI.

“Kita sangat mengapresiasi Panglima dan jajaran yang terus berusaha meningkatkan profesionalisme militer Indonesia saat ini,” ungkap Fadil yang juga merupakan putera pejuang kemerdekaan dari TNI AD ini.

Sebagaimana informasi, dalam Latihan Gabungan TNI 2019 ini melibatkan 12.500 prajurit dari tiga matra yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara serta melibatkan Alutsista canggih TNI.

Latihan gabungan TNI 2019 yang memiliki sandi “Dharma Yudha 2019” dipimpin oleh Pangkostrad TNI Letjen TNI Besar Harto Karyawan selaku Panglima Komando Gabungan TNI (Pangkogab). Latihan dilakukan selama empat hari sejak 9-12 September.

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP menjelaskan bahwa pada Latihan Gabungan TNI 2019 berbeda dengan Latgab sebelumnya karena sudah mulai diterapkan pelaksanaan perang modern yaitu network centric operation atau network centric warfare menggabungkan sistem dari ketiga matra (Darat, Laut dan Udara) yang didukung oleh blackboardnya menggunakan satelit.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau langsung Latgab 2019

Dalam kegiatan ini, seluruh Kepala Staf Angkatan ikut mendampingi Panglima TNI melakukan peninjauan yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji serta KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna. (beni/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *