fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineJakartaNasionalSeputar Indonesia

Wibisono : Proyek Jakarta Integrated Tunnel Sudah Dilaporkan Pada Kepala Staf Presiden

1137
×

Wibisono : Proyek Jakarta Integrated Tunnel Sudah Dilaporkan Pada Kepala Staf Presiden

Sebarkan artikel ini

Jakarta, (PR)

Proyek multi fungsi pengendali banjir terpadu yang kita kenal dengan nama JIT (Jakarta Integrated Tunnel) telah berproses untuk segera diimplementasikan.

Pada Senin pagi jam 10.00 bertempat di Bina Graha Kantor Staff Presiden (KSP), PT. Antaredja Mulia Jaya (AMJ) melaporkan perkembangan proyek JIT ke Kepala KSP Jendral (purn) TNI Moeldoko.

Hadir dalam pertemuan ini antara lain Direktur utama Prof Dr. Ir Agus Sidharta MEng PhD, Komisaris Utama Wibisono SH MH dan Direktur marketing Ir. Krisman Simorangkir, MBA. Sedangkan Moeldoko didampingi oleh tenaga ahli utama Febry Calvin Tetelepta (Kedeputian Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas) serta jajarannya.

Menurut Komut PT. AMJ, Wibisono menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat strategis dan sangat positif untuk kelanjutan Proyek JIT.

“Pak Moeldoko menerima kita dengan ramah dan serius, terutama tentang kelanjutan Proyek ini, karena pentingnya solusi banjir di DKI Jakarta dan segera akan mengkordinasikan dengan pejabat yang terkait,” ujar Wibisono pada Putera Riau Senin malam (9/3/2020).

Lanjut Wibi, dalam pertemuan tadi juga dibahas untuk mengusulkan proyek JIT menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini mengacu berdasarkan rapat terakhir di Kemenko Perekonomian tanggal 21 Nopember 2019 menghasilkan kesepakatan untuk menunjuk PJPK (Penanggungjawab Proyek Kerjasama), yang dilanjutkan rapat oleh kemenko maritim dan investasi pada tanggal 21 Februari 2020 atas surat pelimpahan dari Kemenko perekonomian.

“Maka dari itu kami hari ini melaporkan ke KSP untuk percepatan proyek JIT agar segera bisa diimplementasikan,” tandas Wibi.

Proyek JIT sudah mendapatkan Investor dari korea yaitu Sibernix sebagai EPC dan E-Best sebagai pendana proyek, PT. AMJ sudah melakukan MOU dan surat kesanggupan LOI (Letter of Interest) pendanaan sebesar usd 3 billion (Rp 40 Trilyun) dari Perusahaan Korea tersebut.

“PT. AMJ sudah mendapatkan kelengkapan ijin dari Pemprov DKI dan kementerian PUPR dan terakhir sudah membuat Study kelayakan atas biaya sendiri, dan nantinya proyek sepenuhnya akan di biayai oleh swasta dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha),” ulas Wibi.

Sementara itu menurut Dirut PT. AMJ Prof Agus Sidharta menambahkan bahwa proyek JIT sudah layak secara teknis dan ekonomi, walaupun biayanya mahal tapi sangat strategis untuk merubah paradigma baru dalam proyek infrastruktur, karena proyek ini tidak membebani anggaran negara, baik dari pembangunannya maupun pemeliharaannya.

“Saya sebagai mantan anggota BPJT (Badan Pengelola Jalan Tol) sangat paham tentang regulasi tol, maka dari itu saat saya pensiun ingin membuat proyek yang baru pertama kali di dunia ini, dan lebih secara teknis akan lebih bagus dari “Smart tunnel” di Malaysia, dengan memadukan fungsi jalan tol ini dengan fungsi pengendali banjir secara terpisah sepanjang tahun, agar pengendali banjir ini bisa didanai oleh pengguna tolnya, seperti Robin Hood jaman modern, selain tol dan pengendali banjir, fungsi yang lain adalah bahan baku air minum dan listrik,” pungkas Agus Sidharta. (beni/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *