fbpx
Example 728x250
Jakarta

KNKT Selidiki Sistem Autothrottle Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Ada Apa?

425
×

KNKT Selidiki Sistem Autothrottle Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini

PUTERARIAU.com || JAKARTA,

Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) sedang menyelidiki, apakah masalah dengan sistem autothrottle berkontribusi pada kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari lalu yang menewaskan 62 orang. Sistem autothrottle berfungsi mengontrol tenaga mesin pesawat secara otomatis.

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcayho Utomo mengatakan, masalah dengan sistem autothrottle Boeing 737-500 Sriwijaya Air dilaporkan setelah penerbangan beberapa hari sebelum pesawat itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

“Ada laporan kerusakan pada autothrottle beberapa hari sebelumnya kepada teknisi di log perawatan, tapi kami tidak tahu apa masalahnya. Jika kami menemukan CVR (perekam suara kokpit), kami dapat mendengar diskusi antara pilot, apa yang mereka bicarakan, dan kami akan tahu apa masalahnya, ” kata Cahyo seperti yang dilansir dari Reuters.

Menurut Nurcayho, masih belum jelas, apakah masalah dengan sistem autothrottle berkontribusi pada kecelakaan itu.

“Pesawat boleh terbang dengan sistem autothrottle yang tidak berfungsi karena pilot dapat mengendalikannya secara manual,” sebut dia yang mengaku tidak bisa mengingat masalah lain dalam catatan pemeliharaan pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air.

Sriwijaya belum bisa mengomentari soal teknis penyidikan sebelum KNKT mengeluarkan pernyataan resmi.

Sistem autothrottle tidak beroperasi? 

Harapannya, laporan pendahuluan akan KNKT keluarkan dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan, sesuai dengan standar internasional. Perekam data penerbangan (FDR) pesawat Sriwijaya Air telah ditemukan dan tengah dibaca oleh penyelidik.

Mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan, Wall Street Journal pada Kamis (21/1/2021) melaporkan, data FDR menunjukkan sistem autothrottle tidak beroperasi dengan baik di salah satu mesin pesawat saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Alih-alih mematikan sistem, FDR mengindikasikan pilot mencoba untuk membuat throttle yang macet berfungsi, Wall Street Journal menyebutkan. Itu bisa menciptakan perbedaan tenaga yang signifikan antar mesin, membuat pesawat lebih sulit dikendalikan

Kecuali CVR, tim telah mengakhiri pencarian korban dan puing yang tersisa. “Setelah banyak pertimbangan, operasi pencarian dan penyelamatan harus ditutup hari ini (Kamis, 21 Januari),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada wartawan.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya menemukan perekam suara kokpit,” imbuhnya.[k]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *