Pekanbaru, 7 Mei 2025 — Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan PLUT-KUMKM Provinsi Riau dilaporkan mengalami penurunan kinerja keuangan dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini ditandai oleh menurunnya aset usaha, penurunan omzet penjualan, hingga melemahnya keuntungan atau profit yang diperoleh.
Berdasarkan hasil monitoring dan pendampingan, beberapa faktor utama yang memengaruhi penurunan kinerja keuangan UMKM binaan antara lain adalah melemahnya daya beli masyarakat, kenaikan harga bahan baku, serta keterbatasan pengelolaan keuangan usaha.
“Banyak pelaku UMKM mengalami penurunan omzet hingga 20-30 persen. Ini berdampak pada profit dan kemampuan mereka untuk menjaga aset usaha,” ungkap Eka Putra konsultan pendamping PLUT-KUMKM Provinsi Riau.
Selain itu, sebagian besar UMKM binaan juga masih menghadapi kendala dalam hal literasi keuangan, seperti pencampuran antara keuangan usaha dan keuangan pribadi, kurangnya pencatatan keuangan yang rapi, serta minimnya pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran dan transaksi.
PLUT-KUMKM Provinsi Riau terus berupaya memberikan pendampingan, pelatihan literasi keuangan, serta mendorong adaptasi teknologi, seperti penggunaan platform pemasaran online dan sistem pembayaran digital untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing dan memperbaiki kinerja keuangannya.
“Pelaku UMKM harus dibekali dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik dan strategi pemasaran digital agar dapat bertahan di tengah tekanan ekonomi,” tambahnya.
PLUT-KUMKM Provinsi Riau mengajak seluruh pelaku usaha binaan untuk aktif mengikuti program pelatihan dan pendampingan, sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Kinerja Keuangan UMKM Binaan PLUT Mengalami Penurunan, Perlu Strategi Adaptif
