fbpx
Example 728x250
BatamDaerah

Ini Penjelasan PT Citra Shipyard tentang Kapal Bakamla RI Nayaris Tenggelam

3559
×

Ini Penjelasan PT Citra Shipyard tentang Kapal Bakamla RI Nayaris Tenggelam

Sebarkan artikel ini
Suasana penampakanKN Pulau Marore 8002 milik Bakamla RI yang terparkir dermaga Sei Binti Citra Shipyard kondisi kapal sudah prima (Foto. Agus)

Puterariau.com, Batam—Kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) KN Marore 8002, yang sedang dalam pengerjaan PT Citra Shipiyard Sungai Binti Sagulung miring dan hampir tenggelam, pada Jumat (22/2/2019) lalu.

Peristiwa tersebut diakui oleh pihak direksi PT Citra Shipiyard Abi, Jumat (29/3/1019).

Abi mengatakan bahwa pada saat itu di hari Jumat para karyawan melaksanakan Ibadah sholat Jumat, dan saat itu juga air mulai masuk ke Graving Dock dan menyebabkan kapal menjadi miring ke sebelah kanan.

“Kebetulan saat itu, air laut dalam pasang besar di luar dari pada normative dan menyebabkan, pintu Graving Dock terangkat sehingga air masuk melalui celah bawah pintu Graving Dock,” katanya pada pewarta saat konferensi pers di kantornya.

Lebih lanjut Abi menjelaskan, kebetulan juga kapal KN pulau Marore  yang sedang dalam proses penyempurnaan pekerjaan AS/ SHAFT dan air masuk kedalam kapal  dan posisi kapal tersebut menjadi miring.

“Namun dalam waktu empat jam air sudah bisa diatasi dengan mendatangkan penyelam untuk menutup lubang pembuangan sembari memompa air dalam kapal,” katanya.

Perlu diketahui, Kapal Bakamla KN  Marore 8002 adalah satu dari tiga kapal proyek Bakamla RI yang dikerjakan di PT Citra Shipyard Sungai Binti Tanjunguncang.

Proyek pembangunan kapal di PT Citra Shipyard sudah dimulai perkejaan sejak tahun 2017 lalu. Yang dikerjakan melalui tender terbuka dan secara online dalam tiga tahapan kontrak.

Tahap pertama nilai kontrak Rp.351 miliar dimana pengerjaannya sudah selesai dan sudah melalui tahap audit oleh lembaga Negara (BPK) dan tahap kedua Rp 170 miliar terakhir Rp 90 miliar.

“Untuk tahap ketiga sampai sekarang kita belum tanda tangan kontrak,” katanya.

Sementara untuk proses pengerjaan proyek tiga unit kapal tersebut material mengunakan plat karakatau posco, poduck dalam negeri yang diproduksi dari Jawa Barat dengan menggunakan material yang sudah terferifikasi dengan kualitas sesuai standar klas Grade AH 36 yang disertifikasi oleh Klas Registro Italiano Navale (RINA).

Sementara itu pihak dari Bakamla RI Paseh Mawardi, menjelaskan bahwa selama ini pihaknya ikut melakukan pengawasan dalam pengerjaan proyek kapal tersebut.

“Kejadian ini pihaknya sudah mengetahui dan berharap agar tidak terulang kembali,” katanya.

Paseh mengatakan proyek kapal tersebut merupakan proyek yang ketiga dan tahun 2019 ini diperkirakan selesai dan akan diserah terimakan kepada Bakamla RI. (Agus)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *