fbpx
Example 728x250
Indragiri Hilir

Diduga Tak Sesuai Anggaran, Mungkinkah Bantuan Sembako Untuk Rakyat Miskin di Keritang Disunat?

1421
×

Diduga Tak Sesuai Anggaran, Mungkinkah Bantuan Sembako Untuk Rakyat Miskin di Keritang Disunat?

Sebarkan artikel ini

Kotabaru Seberida, (PR)

Bantuan sembako buat rakyat miskin dari Pemerintah Pusat di Kabupaten Indragiri Hilir menuai polemik, khususnya di Kecamatan Keritang. Hal ini berdasarkan investigasi dan penelusuran lapangan Putera Riau dalam beberapa waktu.

Misalnya dari pantauan langsung pada bulan lalu, tepatnya Kamis, 12 Maret 2020 di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang. Memang, warga sangat terbantu atas program Sembako yang ditaja oleh Dinas Sosial ini yang bekerja sama dengan agen BRI Link dan pengusaha. Hanya saja, ada dugaan kongkalikong seputar anggaran yang diberikan pada masyarakat.

Dari penelusuran lapangan, setiap warga penerima memperoleh beras sebanyak 5 Kg, telur 1 papan, jeruk (buah) 1 Kg, dan sayuran (toge) sekitar 1 Kg. Ketika dikalkulasikan dengan barang yang diterima tidak sinkron dengan nominal yang seharusnya diterima.

Beras yang diterima dengan kualitas tersebut dinilai Rp. 50.000, telur Rp. 40.000, jeruk Rp. 10.000, dan toge Rp. 10.000. Total anggaran sebesar Rp. 110.000. Sementara dana yang digadang-gadangkan saldonya sebesar Rp. 150.000. Kemana sisanya ?

Anehnya lagi, laporan dari warga Kecamatan Reteh berbeda dari segi barang yang diterima. Di Desa Sanglar saja misalnya, warga mendapat jatah beras sebesar 10 Kg plus komponen lainnya.

Ketika dikonfirmasikan pada salah seorang staf BRI Kotabaru Seberida yang membawahi agen BRI Link, Adi mengakui bahwa pihaknya hanya membuat MoU. BRI tidak mengetahui lagi seputar mekanisme pemberian paket sembako tersebut.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Indragiri Hilir, Syaifuddin saat dikonfirmasi PR mengarahkan pada staf Dinas Sosial yang bernama Deri. “Maaf saya sedanf rapat, hubungi Deri saja,” arahnya ada Putera Riau.

Deri yang berhasil dihubungi mengatakan bahwa untuk bulan Maret hingga Agustus, bantuan tersebut naik. “Saldonya Rp. 200.000 per bulan,” sebutnya via WA.

Ia pun merasa heran ada desa yang diduga memberikan komponen seperti tersebut diatas. “Kemarin kami monev ke Keritang, itu beberapa agen yang kami temui komponennya lengkap. Bahkan buahnya ada yang berbeda di beberapa agen di Keritang,” ungkapnya.

Sejauh ini, katanya, belum ada keluhan dari warga berkenaan dengan komponen yang diberikan agen. Namun ketika disampaikan kenapa warga tak mengeluhkan hal ini, karena ketidaktahuan atas anggaran. Jika diberikan hanya beras sekalipun, mereka tidak akan komplain karena tidak pernah mengkalkulasinya.

Di akhir konfirmasi, Deri berjanji akan mencari tahu atas kasus ini. “Iya Pak, terima kasih infonya. Saya coba cari tau dulu ke agen-agen di Keritang,” ungkapnya.

Di lain sisi, Ketua LSM Anugerah Melayu Riau Kecamatan Keritang, Syahril Saleh mengatakan bahwa jika ada permainan dalam penyaluran komponen bantuan sembako Dinas Sosial ini harus ditindak. “Apalagi kemarin, kita diberitahu bahwa harga beras yang diterima seharga Rp. 13.500. Sementara beras di Keritang yang paling bagus hanya Rp. 12.000. Jika beras yang diterima warga paling seharga Rp. 10.000,” ujarnya. (alinus/dil/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *