fbpx
Example 728x250
Breaking NewsLife StylePariwisataPekanbaru

Menarik Minat Masyarakat Ke Mal, APPBI Riau Canangkan Gerakan ‘Jangan Takut ke Mal’

625
×

Menarik Minat Masyarakat Ke Mal, APPBI Riau Canangkan Gerakan ‘Jangan Takut ke Mal’

Sebarkan artikel ini
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Riau, Rienty Masriel.

PEKANBARU, PUTERARIAU.com – Pusat perbelanjaan di Riau adalah salah satu sektor yang paling terpukul dimasa pandemi covid-19 ini. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Riau, Rienty Masriel, Sabtu (17/10/2020) mengatakan, dampak pandemi berpengaruh terhadap kunjungan  masyarakat ke pusat perbelanjaan di Riau, turun hingga 70 persen.

“Kunjungan ke mal turun 70 persen selama masa pandemi. Hal Ini memaksa manajemen mal dan pusat perbelanjaan mengurangi jam kerja karyawan sebagai akibat pembatasan jam operasional mal juga,” ujar Rienty.

Prihatin dengan kondisi ini, DPD  APPBI Riau mencanangkan gerakan “Jangan Takut ke Mal”. Gerakan ini diharapkan mampu menyedot kembali minat masyarakat untuk datang ke mal seperti  sebelum masa pandemi Covid-19. Dan untuk memberikan rasa aman, seluruh mal di Riau berkomiten akan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Baik pengunjung, pengelola dan seluruh tenant diharuskan memberlakukan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Seluruh mal dan pusat perbelanjaan harus menyediakan hand sanitizetr, sabun dan tempat cuci tangan serta alat pengukur suhu tubuh. Apabila jika tidak melakukan peraturan 3M, mal tersebut bisa ditutup operasionalnya oleh Tim Gugus Tugss Covid.

“Jadi mal sangat aman dari covid, pesan itu yang ingin disampaikan pengelola pada pengunjung. Kami himbau masyarakat untuk tidak perlu takut datang ke mal,” sebut Rienty yang juga pengelola pusat perbelanjaan Grand Central, Pekanbaru.

Lebih jauh Rienty Masriel menyampaikan, 3 M saat ini sudah menjadi gaya hidup baru di masyarakat. Perilaku yang tanpa memperhatikan protokol kesehatan akan berkontribusi terhadap meningkatnya kasus covid-19.

“Mestinya new normal ini mampu mengubah perilaku lama masyarakat menjadi kebiasaan baru dengan memakai masker, menjaga jarak sosial maupun fisik, rajin mencuci tangan, serta disiplin mengikuti protokol kesehatan,” ujar Rienty.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *