fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineIndragiri HilirRiauSeputar Indonesia

Sejumlah Ruas Jalan di Keritang Hancur, Mahasiswa Keritang Kritik Bupati Inhil Yang Lamban

1552
×

Sejumlah Ruas Jalan di Keritang Hancur, Mahasiswa Keritang Kritik Bupati Inhil Yang Lamban

Sebarkan artikel ini

Kotabaru Seberida, (PR)

Banyaknya jalan berlubang dan berkolam di sejumlah titik di Kabupaten Inhil membuat sejumlah masyarakat geram. Dengan penuh kekecewaan mereka menyampaikan keluhannya pada mahasiswa. Baru-baru ini mahasiswa Keritang langsung menyuarakan kritik kepada Bupati Inhil, HM Wardan melalui media publik.

Pada aksi kali ini, mahasiswa menyampaikan keluhan masyarakat tentang jalan berlubang/berkolam yang membuat masyarakat kewalahan melewati jalan tersebut yang hingga kini tak kunjung diperbaiki Pemerintah.

Beragam kritik pedas mahasiswa terkait dengan jalan berlubang dan berkolam ini mengalir deras di media sosial lantaran Pemerintah lamban menangani persoalan yang menyangkut kepentingan orang banyak.

Atas keprihatinan mahasiswa akan jalan berlubang dan berkolam pada Sabtu sore pekan lalu (23/5/2020), Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Keritang melakukan aksi kritik jalan berlubang dan berkolam di beberapa tempat di Kabupaten Inhil. Yakni Simpang arah Kempas menuju Nusantara Jaya Keritang . Lalu Kotabaru Reteh menuju Pulau Kijang Reteh dan di Keritang menuju Kemuning.

Sejumlah mahasiswa asal Keritang menyuarakan aspirasinya pada Pemerintah

Sekretaris Jenderal HPPMK, Firdaus mengatakan bahwa jalan yang menghubungkan antar Kecamatan dan antar Provinsi ini tidak layak dilewati.

“Tak jarang orang kecelakaan dikarenakan jalan yang berlubang-lubang dan berkolam. Motor pun menjadi cepat hancur. Ekonomi masyarakat pun juga ikut hancur dikarenakan jalan tak kunjung diperbaiki Pemerintah. Insya Allah kami akan angkat kasus ini sesuai arahan UU No 22 tahun 2009 Pasal 24 ayat (1) dan Pasal 273 UU Nomor 22 tahun tahun 2009,” ungkap Firdaus.

Mereka prihatin melihat kondisi jalan Kabupaten Inhil,tepatnya di Kecamatan Keritang, Kempas, Reteh dan Kemuning. “Junjungannya Kota Seribu Parit, prestasinya kelapa terbesar di dunia, kok jalannya kek gini. Kami tergerak melakukan aksi mahasiswa peduli jalan berlubang dan berkolam di Kabupaten Inhil,” kata Maulana Rahman, anggota HPPMK.

Apapun kegiatan mahasiswa untuk mengkritik Pemerintah, yakni Jalan yang berlubang dan berkolam ditanami bibit kelapa dan diletakan puluhan ikan lele disertai kata-kata sindiran dan kritikan di beberapa titik jalan yang hancur. Menurut mahasiswa, maksud hal tersebut, agar ada tanggapan dari Pemkab Inhil menangani jalan berlubang dan berkolam atau bisa dibilang tidak layak untuk dilewati.

“Sekarang kami hanya bisa menyampaikan aspirasi masyarakat tentang jalan yang berlubang dan berkolam ini hanya bisa melalui media publik mengingat adanya Covid 19 ( virus corona). Mudah-mudahan aksi kami ini didengar dan direspon Pemerintah,” tegas Ridho Akbar selaku Kordinator lapangan.

Ridho akbar menyatakan bahwasanya pademi corona ini tidak mengahalangi mahasiswa untuk mengkritik Pemerintah tentang infrastruktur. Aksi tetap mematuhi instruksi Pemerintah tentang bahaya Covid 19.

“Kami tetap memakai masker. Dan masa aksipun hanya membawa 7 perwakilan mahasiswa Keritang yaitu saya, Firdaus, Maulana Rahman, Meisi Saputri, Aldy Pratama, Agustiansyah, Adisyan dan Adi Kaspul,” bebernya. (pr/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *