Kotabaru Reteh, (PR)
Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2025, SMK Guna Jaya Kotabaru Reteh Kecamatan Keritang mengadakan pameran produk pengolahan lingkungan sampah ramah lingkungan pada Selasa, 28 Oktober 2025 di halaman SMK Guna Jaya Kotabaru Reteh.
Hadir pada kesempatan ini, Lurah Kotabaru Reteh, Haryanto SE, pengawas SMK se-Propinsi Riau, Susi Susanti SPd, tokoh masyarakat dan pemuda serta undangan lainnya.
Pada kegiatan ini, panitia dari siswa-siswi SMK Guna Jaya melakukan demo penggunaan inklinator pemusnah sampah yang mereka ciptakan pada semua tamu undangan. Dimana, sampah rumah tangga ditempatkan pada alat pembakaran itu untuk diolah menjadi paving block.
Selain itu, alat ini juga sangat ramah lingkungan dengan penggunaan drum bekas yang dirakit menjadi alat two in one menggunakan kompor uap. Satu alat dengan dua hasil yang didapat, satu memusnahkan sampah, satu lagi mengolah sampah menjadi bahan paving.
Lurah Kotabaru Reteh, Haryanto SE saat diwawancarai sangat mengapresiasi karya dari SMK Guna Jaya ini. Menurutnya hari ini, sampah merupakan problem mendasar yang harus diatasi. Menurutnya ini patut didukung semu pihak, baik Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan lain sebagainya.
Pihaknya akan mendukung penuh SMK.Guna Jaya untuk terus melakukan inovasi dalam pembuatan alat pemusnah sampah. Hari ini, sampah adalah persoalan dasar bukan saja di Kecamatan Keritang, Riau dan Indonesia, bahkan sudah merupakan masalah di dunia. Tentunya dengan ide ini, menjadi sebuah solusi sendiri persoalan sampah dimulai dari Kelurahan Kotabaru Reteh.
Di momen Sumpah Pemuda, Lurah Kotabaru Reteh menyampaikan kebanggan pada siswa-siswi SMK Guna Jaya yang merupakan bagian dari pemuda-pemudi Indonesia.
Dilain sisi, menurut Kepala SMK Guna Jaya, R. Novia Chairunnisa MPd, bahwa peluncuran alat ini merupakan yang kedua bagi SMK dalam menciptakan teknologi tepat guna. Tahun lalu menciptakan kompor dari biogas berupa kotoran tinja. Tahun ini membuat inklinator pemusnah sampah merupakan hasil dari penelusuran kebutuhan di lapangan.
Dikatakannya, ini merupakan pertarungan batin dalam melihat kondisi daerah yang hari ini yang masih berkutat pada masalah sampah. Persoalan sampah menjadi persoalan yang menjadi sangat urgen kedepan, sehingga perlunya menciptakan alat yang bisa mengurai sampah secara lingkungan.
Bersempena dengan peringatan sumpah pemuda, kegiatan ini juga bertajuk persatuan dan kesatuan bangsa. Ia berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi semua untuk tetap berinovasi dalam melakukan hal yang baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. (Beni/PR)
