fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineIndragiri HilirNasionalRiauSeputar Indonesia

Tak Layak Huni, Kadiskes Inhil Tegaskan Kondisi Udara Inhil Berbahaya

1601
×

Tak Layak Huni, Kadiskes Inhil Tegaskan Kondisi Udara Inhil Berbahaya

Sebarkan artikel ini

Tembilahan, (PR)

Tingkat pencemaran udara akibat kabut asap makin mengkhawatirkan. Saat ini jarak pandang bahkan hanya berkisar 100 meter saja, udara pun dalam keadaan bahaya untuk dihirup manusia.

Misalnya saja kabut asap di Kecamatan Keritang khususnya wilayah Kotabaru pada Minggu (22/09/19) semakin pekat dan membahayakan. Partikel debu dan zat lainnya bercampur dengan asap sehingga membuat pedih mata.

“Sudah kita katakan udara sangat tidak sehat, bahkan berstatus berbahaya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau, Zainal Arifin saat dikonfirmasi Minggu siang (22/09/19).

Disebutkan bahwa jarak pandang saja, sudah bisa menunjukkan udara tidak sehat. Memang saat ini Kabupaten Inhil tidak memiliki alat pengukur ISPU sehingga pihak Pemkab Inhil belum bisa untuk menentukan secara pasti level kondisi udara yang ada.

Mengenai kondisi daerah yang disebut tidak layak huni untuk saat ini, pihaknya enggan memberikan pernyataan. “Yang jelas kita katakan sudah sangat tidak sehat dan bahaya,” katanya.

Kewenangan evakuasi, kata Zainal, adalah kewenangan dari Pimpinan daerah yang akan memiliki banyak konsekuensi dari hal tersebut.

Mengenai apakah negeri ini masih layak huni, Kadiskes menyarankan pada wartawan untuk menanyakan langsung pada pelaku pembakar hutan dan lahan. “Kami hanya menangani dampaknya,” ungkapnya.

Sementara itu, pengamat hukum dan sosial, Siti Zulaikha Hamzah SH meminta agar Pemerintah daerah segera memberikan solusi terhadap efek Karhutla. Ia berharap Pemerintah bersikap tegas menghukum pelaku Karhutla dan mencabut izin usaha perusahaan yang terdeteksi membakar lahan.

“Jika sudah sangat berbahaya, evakuasi perlu dilakukan agar tidak mengalami dampak yang lebih besar,” katanya.

Dikatakan bahwa anak kecil dan bayi sangat rentan terhadap dampak terpapar kabut asap yang makin pekat ini. “Perlunya antisipasi agar tidak terjadi korban yang lebih serius,” ungkapnya.

Kemudian, ia berharap agar Camat selaku pimpinan wilayah Kecamatan turut aktif di lapangan memantau perkembangan setiap saat. “Bukan hanya bertugas di belakang meja, namun ikut di garda terdepan dalam memberikan solusi pada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Inhil, HM Wardan yang coba dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait pencemaran kabut asap yang makin berbahaya. Pesan pendek yang dilayangkan belum mendapat respons dari Kepala daerah yang berkampung halaman di Kotabaru Reteh tersebut. (ali/by/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *