Pekanbaru, (PR)
Warga rumbai beramai-ramai mengadu ke Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri. Kedatangan ratusan warga ini terkait permasalahan di Sekolah Dasar Negeri 103 Pekanbaru yang memungut dana dari wali murid untuk renovasi sekolah.
Dalam aduan warga tersebut ada lima poin yang disampaikan. Antara lain masalah cat/uang cat sekolah, iuran awal 50.000 dan hasil rapat Rp.1.000.000 per kelas dibagi sebanyak murid.
Kepala sekolah menjadi penentu semua kebijakan dan memonopoli kegiatan. Bahkan hadiah piala milik anak pun diambil oleh Kepala sekolah. Selain itu, pengecatan sekolah dilakukan oleh Kepala sekolah serta keuangan dipegang mutlak oleh Kepala sekolah.
Wali murid juga melaporkan bahwa anak-anak disuruh membawa tanah hitam untuk sekolah kemudian membawa cat masing-masing dari rumah.
Menurut warga yang hadir mengatakan bahwa mereka dipaksa membayar uang cat tersebut. “Kalau tidak anak kami dipanggil dan dipermalukan,” kata warga yang tidak mau disebut namanya.
Menurut Ketua Fraksi Demokrat kota Pekanbaru, Aidil Amri sangat menyayangkan kebijakan kepala sekolah SDN 103 yang meminta uang ke masyarakat untuk pembangunan sekolah. Sementara sekolah negeri itu sudah di tanggung Pemerintah Kota Pekanbaru.
“Kita sudah melaporkan ke dinas, kita meminta dinas memanggil dan menegur Kepala sekolah. Masyarakat meminta kepada saya secara langsung agar kepala sekolah SD 103 di pindahkan. Ini semua demi dunia pendidikan Kota Pekanbaru,” katanya.
Sementara itu, Muzailis Sekretaris dinas pendidikan Kota Pekanbaru mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dari Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Pekanbaru, Aidil aamri.
“Kepala sekolah sudah kita panggil dan apanl yang telah dilakukan kita suruh hentikan,” ujarnya. (dil)