
Sungai Guntung, (PR)
Sejumlah warga yang bermukim di pinggir Parit 8 antara Jalan Beringin dan Jalan Hasanudin Kelurahan Tagaraja Kecamatan Kateman Kabupaten Inhil mengeluhkan bau sampah yang kian hari kian menjadi-jadi.
“Sudah bau taik, soalnya sampah itu menumpuk sejak lama,” kata Eri, seorang warga yang tinggal di pinggiran Parit 8.
Warga semakin khawatir tumpukan sampah di Parit 8 ini akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Terlebih sejak adanya tumpukan sampah di dekat pemukiman warga.
“Kondisinya menimbulkan aroma tidak sedap dan mengganggu kenyamanan,” ujar Eri kepada wartawan Portal berita Puterariau.com, Kamis (24/01/2019).
Bahkan Eri juga mengatakan bahwa ada warga yang baru menyewa rumah belum sampai 1 bulan pindah lagi, karena tidak tahan dengan aroma sampah yang sudah bau tahi.
“Kadang-kadang pas jam makan siang ditiup angin, hilang selerah makan dibuat bauk sampah tersebut,” ungkapnya lagi.
Sebelumnya belum pernah bau sampah separah ini, kali ini sudah bauk taik. Ia menduga bau taik berasal dari pabrik roti dan pabrik tahu yang membuang limbah ke kanal Parit 8.
Ia sangat berharap kepada Pemerintah “elurahan Tagaraja dan Pemerintah Kecamatan Kateman agar secepatnya mengatasi masalah sampah yang kian hari kian tak terbendung aromanya.
Eri juga berharap kepada Camat Kateman Kamren SSos agar keluar dari sarangnya dan dapat melihat langsung kondisi sampah di pemukiman warga yang tinggal di sepanjang Parit 8 tersebut.
Sampah yang terdiri dari bungkus roti, bungkus nasi, dan botol bekas lainnya sudah menggunung di permukaan parit itu. Akibatnya warga harus menutup hidung saat ditiup angin ke dalam rumah di areal tersebut karena sampah yang telah membusuk.
“Kita minta perhatian dari pemerintah setempat agar segera menyelesaikan persoalan ini,” ungkapnya.
Sampai berita ini diunggah, Camat Kateman belum bisa dimintai tanggapannya. Semoga Pak Camat tidak galau lagi, aamiin… (ridho)