Sungai Guntung, (puterariau.com)
KPPN Rengat sebagai representasi Kementerian Keuangan di daerah punya peranan penting sebagai pembina dalam rangka percepatan penyerapan anggaran lingkup satuan kerja. Di samping itu, penyerapan anggaran tentunya harus diimbangi dengan pertanggungjawaban yang benar dan tepat waktu, khususnya penggunaan uang persediaan pada satuan kerja.
Kedua hal tersebut biasanya menimbulkan beberapa kendala bila tidak dilaksanakan dengan semestinya. Seiring berjalannya waktu, KPPN Rengat kerap menghadapi beberapa masalah yang cenderung berasal dari kinerja Satker.
Oleh karena itu, KPPN Rengat sebagai pembina perlu melakukan beberapa pendekatan untuk memberikan solusi dan memecahkan masalah yang ada di satker, sehingga sekalipun harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan perjalanan yang lumayan menantang.
Dalam hal ini, Kepala KPPN Rengat Hermawan Sukoasih silaturahmi sekaligus memberikan bimbingan dan pembinaan ke UPP Sungai Guntung.
Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Sungai Guntung, Surya T SSos menyambut dengan baik Kepala KPPN Rengat dengan berharap segala permasalahan UPP Sungai Guntung terkait pengelolaan keuangan, pelaksanaan anggaran 2018 dan Bendahara dapat diselesaikan.
“Saya sangat berbesar hati dan bangga dikunjungi Pak Hermawan selaku Kepala KPPN Rengat yang mungkin sudah lebih dari 5 tahun Sungai Guntung belum pernah dikunjungi oleh teman-teman KPPN, padahal banyak sekali permasalahan yang masih menjadi PR kami disini,” ungkap Surya saat bercakap dengan tim dari KPPN Rengat.
Padahal pada hari yang sama, Surya, Kepala UPP Sungai Guntung seharusnya berada di Jakarta untuk menghadiri undangan pusat, akan tetapi beliau menugaskan anak buahnya ke Jakarta demi dapat menerima kedatangan tim dari KPPN Rengat dan bertemu dengan Kepala KPPN.
Pertemuan berjalan dengan sangat baik dan membahas setiap permasalahan yang dialami UPP Sungai Guntung untuk dapat diberikan solusi oleh tim KPPN Rengat.
UPP Sungai Guntung merupakan salah satu satker wilayah kerja pembayaran KPPN Rengat yang paling jauh dan membutuhkan waktu perjalanan yang cukup lama.
Untuk menuju ke KPPN Rengat dari Sungai Guntung harus ke Tembilahan dengan menggunakan Kapal Fery selama kurang lebih 4 jam. Selanjutnya dari Tembilahan naik travel ke Rengat kurang lebih sekitar 3 jam perjalanan. Namun apabila jadwal Kapal Fery dan travel berbeda terkadang harus menginap di Tembilahan terlebih dahulu.
“Disini saya mencoba telpon beberapa kali gagal dan biasanya ketiga kalinya baru bisa terhubung. Begitu juga WA tidak langsung bisa masuk dan dibaca oleh penerima. Email pun demikian membutuhkan waktu untuk dapat terkirim. Padahal eranya saat ini serba IT, serba menggunakan komunikasi via media internet, bahkan pengiriman ADK, SPM dan segala berkas ke depan kita akan lebih banyak menggunakan perangkat media dan internet. Tentu Sungai Guntung ini menjadi wilayah yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah maupun dari para operator telepon,” ungkap Hermawan yang baru pertama kalinya menginjakkan kaki di Sungai Guntung.
Keterlambatan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara oleh Hermawan diberikan solusi agar 2 hari sebelum batas waktu dapat segera dikirim melalui email ataupun aplikasi, dan pada tanggal 10 sebagai batas akhir penyampaian LPJ. Bila belum berhasil hendaknya dapat ditugaskan staf kita mengirim dari Tembilahan. Terkait laporan keuangan juga diberikan arahan oleh tim KPPN Rengat, terutama terkait pencatatan setiap transaksi antara bendahara dan petugas BMN harus pada tanggal yang sama.
“Hendaknya ketika ke KPPN sekaligus menyelesaiakan semua permasalahan dalam bulan berkenaan, sehingga datang ke Rengat sudah sekaligus menyelesaikan SPM Gaji Induk, SPMGUP, LPJ dan e-rekon kalau bisa dapat diselesaikan dalam satu waktu,” ujar Hermawan melanjutkan perbincangannya bersama tim UPP Sungai Guntung diruang kerja Surya.
Masalah lain yang muncul dalam perbincangan Surya dan Hermawan adalah terkait letak geografis UPP Sungai Guntung yang lebih dekat ke KPPN Batam yang hanya 2 jam perjalanan menggunakan kapal fery. Mengapa harus ke Rengat yang harus memakan waktu bisa lebih dari 7 jam perjalanan, bahkan harus menginap di Tembilahan bila tertinggal kapal fery.
Terkait hal itu, menurut Hermawan karena Sungai Guntung termasuk wilayah Propinsi Riau dan KPPN Rengat merupakan wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Riau, sementara KPPN Batam termasuk wilayah Propinsi Kepulauan Riau dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Kepulauan Riau. Namun demikian hal itu akan menjadi masukan bagi Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Hal lain, Hermawan juga sempat menjelaskan penggunaan Kartu Kredit untuk belanja pemerintah dan juga perjalanan dinas PNS. Pemerintah saat ini sedang menggalakkan penggunaan kartu kredit untuk belanja uang persediaan dan juga perjalanan dinas. Untuk itu seluruh satker diminta segera membuka kartu kredit untuk pembayaran setiap transaksi pemerintah yang bisa menggunakan kartu kredit.
“Dengan kartu kredit setiap transaksi akan clear dan tidak ada ruang untuk terjadinya gratifikasi dan segala manipulasi belanja pemerintah,” ungkap Hermawan mengakhiri perbincangan dalam kunjungannya.
“Keuangan itu asyik, jangan ditumpuk-tumpuk sehingga menjadi beban, kami UPP Sungai Guntung akan berusaha melaksanakan anggaran dan belanja menggunakan APBN dengan hati-hati dan menyusun serta menyampaikan laporan secepat dan seakurat mungkin ke KPPN,” Surya berbicara menutup dan mengajak foto bersama di depan kantor. (Ridho/HS)