Nias Utara, (prnias)
Terkait sejumlah protes dari berbagai netizen yang disampaikan melalui media sosial dalam beberapa hari terakhir terkait tugu titik 0 Nias Utara, dimana hanya ada 3 nama dari 11 Kecamatan di Nias Utara yang terpajang di tugu tersebut, yakni Kecamatan Tuhemberua, Lahewa dan Alasa menjadi polemik.
Bahkan netizen dari berbagai elemen masyarakat menuding pembangunan ini telah mencederai perasaan warga 8 Kecamatan lainnya. Ada juga menuding instansi Dinas PUPR yang membangun tugu tersebut juga mencederai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.
“Yth. Bpk Bupati Nias utara Cq Kadis PUPR Kab Nisut. Mengingat penulisan logo pada tugu titik 0 Kab. Nias utara menuai protes oleh berbagai elemen masyarakat, yang hanya mencantumkan nama 3 kecamatan maka kami berharap agar dicantumkan nama Kecamatan pemekarannya…,” tulis pemilik akun Anuari Zendrato seperti dilihat Puterariau.com, Sabtu (3/3/2018).
Kadis PUPR Nias Utara, Yulius Zai, yang dikonfirmasi via ponsel mengatakan bahwa pembangunan tersebut akan ada pemasangan 8 nama Kecamatan lainnya di tugu tersebut. “Sebelas nama Kecamatan akan kita pasang semua,” katanya galau pasca protes.
Menurut Yulius, tiga nama kecamatan yang telah terpasang merupakan kecamatan induk, sebelum pemekaran di Kabupaten Nias Utara. “Dulu kan Nias Utara itu tiga kecamatan induk, dan (nama) kecamatan lain (segera) kita pasang juga,” terangnya.
Mengutip dari staemen halaman Ingati Nazara yang menyebut atas terbangunnya salah satu ikon Kabupaten Nias Utara, Tugu Kabupaten Nias Utara yang berada di ibu kota Kabupaten Nias Utara tepatnya di Lotu, yang hampir siap dan terus lakukan pembenahan.
Perbedaan tanggapan bahkan penilaian dari sudut pandang masing-masing insan sangat menarik menjadi sebuah gagasan yang membangun, kritik positif menuju lebih baik lagi.
Pembangunan dan pecantuman nama 3 Kecamatan yang terdahulu terpasang di tugu adalah induk Kecamatan yang nantinya di bawahnya Kecamatan pemekaran di Kabupaten Nias Utara.
Setiap Kecamatan yang terpasang saat ini memiliki pemekaran. Misalnya Kecamatan Lahewa, dibawahnya ditulis pemekaran Kecamatan Lahewa Timur, dan Afulu.
Kemudian Kecamatan Alasa, dibawahnya ditulis pemekaran Kecamatan Alasa Talumuzoi, Tugala Oyo dan Namohalu Esiwa. Lalu Kecamatan Tuhemberua, dibawahnya ditulis pemekaran Kecamatan Lotu, Sitolu Ori dan Sawo.
Beberapa nama-nama Kecamatan tersebut sedang dicetak dan segera mungkin dipasangkan secara bersamaan di TA 2018.
Sebuah pandangan dan penilaian semua pihak menjadi tujuan lebih baik lagi dan semoga hal demikian tidak menjadi unsur memecah belah. “Mari terus berbenah menuju Nias Utara maju, berdaya saing serta bijak dalam setiap hal yang tidak saling menyudutkan antar pihak. Kita satu bingkai kebersamaan sebagai masyarakat Nias Utara. Yaahowu,” ujarnya. (Meifermanto Gea)
