Gaza, (puterariau.com)
Penyair Israel Yitzhak Laor menyatakan bahwa sejak awal pendudukan Palestina pada tahun 1948 sampai hari ini, rezim Zionis masih menerapkan praktik pembunuhan massal terhadap orang Palestina.
Dalam artikelnya yang dimuat di koran Israel Haaretz pada Minggu lalu (2/6/2018), Laor mengungkap bahwa pada 24 Mei 1948 dan sebelum Mesir menyerbu Jalur Gaza, dua orang Israel yang sudah ke-Araban menyusup ke Jalur Gaza lalu menebar racun dan penyakit pada sumber-sumber air minum dengan tujuan menghabisi penduduk dan pengungsi Jalur Gaza sebanyak mungkin, namun pihak Palestina kemudian berhasil menangkap dan mengeksekusi keduanya.
Laor kemudian mengungkapkan mengapa Israel tidak menuntut pengembalian jenazah dua orang itu dalam pendudukan tahun 1956 maupun tahun 1967, yang sampai sekarang masalah ini masih berlanjut.
Menurut Laor, peristiwa ini dan berbagai peristiwa lain menunjukkan bahwa Israel bersikukuh pada teori pembasmian massal terhadap orang Palestina, dan masih menerapkannya sampai sekarang.
Penyair Israel ini juga menyebutkan bahwa selama sekian tahun Israel tak berhenti memperlihatkan program dan rencana badan keamanan dan politik Israel untuk mengosongkan Jalur Gaza dan menggusur penduduknya ke Gurun Sinai.
Setelah merinci berbagai kejadian, Laor berkesimpulan bahwa apa yang terjadi terhadap bangsa Palestina adalah “perang kolonial, dan tak ada penamaan lain untuknya, oleh sebuah negara yang besar secara militer dan mendapat dukungan internasional yang luas terhadap sebuah bangsa yang masih bersikukuh untuk terus menjalani hidup dalam kondisi yang tak manusiawi.” (rls/lic)