Sungai Guntung, (PR Inhil)
Ekonomi Indonesia sedang dalam keadaan memprihatinkan. Sendi-sendi kehidupan masyarakat hancur akibat lemahnya perekonomian negeri saat ini. Disaat harga-harga meningkat, komoditi petani malah turun tajam ke peringkat terendah. Imbasnya, ekonomi masyarakat yang mayoritas petani nyungsep.
Salah seorang warga keturunan Tionghoa yang akrab disapa oleh masyarakat Sungai Guntung Ati/CK memiliki usaha photo copy serta bahan sembako mengeluhkan beberapa bulan terakhir usahanya sepi dari pengunjung. “Tidak seperti biasanya, belum pernah saya merasakan lengang seperti ini,” keluhnya. Memang saat ini sangat terasa betapa lemahnya ekonomi negeri ini.
Dikatakanya Ati/CK lagi kepada puterariau.com, Rabu (24/10/2018) bahwa masyarakat Kecamatan Kateman, Sungai Guntung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada umumnya menjadi petani kelapa. Andaikata harga kelapa murah maka sangat dirasakan sekali dan terlihat jalan-jalan di setiap sudut pasar sepi dan lengang.
Hal ini sangat berdampak kepada semua pedagang karena minimnya pembeli. Saat ini harga kelapa hanya berkisar delapan ratus hingga seribu rupiah per kilonya. Padahal sebelumnya mencapai 2 ribu rupiah yang bakal sangat terasa sekali.
Kondisi seperti ini bukan ia saja yang merasakan tetapi juga para pedagang sayur dan ikan. Pasalnya banyak teman-temanya yang berprofesi pedagang sayur juga mengeluhkan hal serupa, pasalnya setiap hari semakin sepi masyarakat untuk berbelanja.
Dia berharap Pemerintah pusat maupun daerah agar dapat mencarikan solusi agar harga kelapa kembali normal seperti biasanya, sehingga roda perekonomian masyarakat kembali pulih seperti sedia kala, dan para pedagang tidak mengalami bangkrut.
Sangat ironis bila pernyataan politisi di sejumlah media yang mengatakan bahwa ekonomi RI sedang tumbuh dan meroket. Ternyata itu hanya hayalan politisi untuk menutupi kelemahan Pemerintah saat ini yang memang tak mampu mengangkat taraf ekonomi masyarakat. (ridho)