Jakarta, (PR)
Kantor dan studio PT Soneta Rhoma Irama yang beralamat di Jalan Tole Iskandar, Depok, yang ditembak pada Minggu (04/03) lalu diduga karena ada peluru nyasar.
“Memang ada peluru, ada penembakan, tapi masih dalam penyelidikan. Kejadiannya kemarin pagi. Satu peluru,” ujar putri Rhoma Irama, Debby Veramasari.
Debby menjelaskan kronologi kejadian itu dimana menurutnya, office boy kantornya yang mengetahui pertama kali kejadian itu.
“Jadi, pagi itu habis… terdengar suara tembakan, terus sama OB dicek, ada apa gitu kan. Ternyata, ditemukan peluru depan pintu,” tutur Debby.
Debby mengatakan kantor PT Soneta Rhoma Irama menyatu dengan studio musik dan rumah keluarga. Kantor itu juga dilengkapi dengan closed circuit television (CCTV) namun tak terlihat siapa yang menembakkan peluru itu.
Lebih jauh, Debby menyebut kepolisian setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Debby mengatakan sampai saat ini, insiden tembakan tersebut dikatakan Debby masih dalam tahap penyelidikan.
Polisi menduga penembakan di studio Soneta milik Rhoma Irama adalah peluru nyasar. Namun, saat ini polisi masih menyelidiki kasus itu.
“Dugaannya peluru nyasar,” kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana ketika dimintai konfirmasi, Minggu pekan ini (4/3/2018).
Putu menyebutkan ada sebutir proyektil yang ditemukan di lokasi. Proyektil itu ditemukan oleh seorang office boy bernama Endang (37). “Kami mengamankan sebutir proyektil di lokasi,” ujar Putu.
Saat itu Endang mendengar suara seperti ledakan. Endang pun mengecek tembok karena menduga ada yang jebol, tetapi malah menemukan ada proyektil.
“Namun tidak ada tembok yang jebol, kemudian saksi melihat tembok bawah jendela terkelupas dan menemukan sebutir proyektil di dekat tempat sampah,” tutur Putu. (pr/dtrls)