Pekanbaru, (PR)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Riau (LPPM UIR) menseminarkan 159 hasil penelitian dosen di lingkungan UIR. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (Senin-Selasa, 3-4/12) di Fakultas Pertanian itu dibuka Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ir. Rosyadi.
Menurut Kepala LPPM Dr. Evizal Abdul Kadir, ST MEng, seminar hasil itu dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung sepanjang Senin sejak pagi hingga sore untuk 96 judul dari dosen-dosen berlatar ilmu-ilmu sosial. Sementara hari kedua 63 judul bagi dosen eksak. Mereka, kata Evizal, akan mempresentasikan hasil-hasil seminar di depan 58 reviewer yang telah ditunjuk LPPM. Ia menghimbau seluruh peserta seminar dapat hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan LPPM.
LPPM, lanjut Evizal, akan terus mendorong dosen-dosen di lingkungan UIR terlibat aktif melakukan penelitian. Termasuk merebut peluang hibah dari Dikti. ”Hibah Dikti sangat penting karena ini menjadi tolak ukur ranking shinta. Tahun lalu Dikti membiayai 38 proposal dosen-dosen UIR. Tahun ini harapan kita jumlahnya jauh lebih banyak dari jumlah tahun lalu. Akan kita upayakan juga bagaimana hasil-hasil penelitian dosen bisa dimuat pada jurnal-jurnal terindeks scopus agar perangkingan UIR secara nasional dapat membaik,” ucap Evizal.
Himbauan senada ditegaskan Wakil Rektor Rosyadi. Rosyadi mengakui, penelitian masih menjadi problem sendiri di internal dosen. Tidak saja animonya yang rendah melakukan penelitian tetapi juga menyangkut kualitas. Di lain pihak, penelitian menjadi bagian penting dari penilaian akreditasi baik prodi maupun institusi.
”Belum banyak dosen-dosen kita yang mampu merebut hibah dikti dan mengirimkan hasil penelitiannya ke jurnal-jurnal terindeks scopus. Ini tantangan yang harus kita jawab secara bersama-sama,” kata Rosyadi.
Rosyadi berharap kepada dosen agar meningkatkan kepeduliannya terhadap penelitian dan pengabdian masyarakat. Termasuk merebut peluang hibah dikti. Banyak universitas yang menurut pandangan Rosyadi sukses menggalakkan penelitian. ”Saya kira sudah saatnya dosen-dosen berfikir tidak terlalu banyak mengajar di kelas namun lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan untuk penelitian,” ucap Rosyadi. (beni/adv)