Jakarta, (PR)
Massa mengambang dan pemilih
Jokowi yang setia bakal digarap secara besar besaran dengan cara baru yang akan dikemas lewat acara nobar atau nonton bareng saat debat capres. Diharapkan rakyat mengetahui siapa dan bagaimana sebenarnya yang terjadi saat ini.
“Terobosan terbaru ini boleh digelar oleh siapa saja,” kata Fery Mursyidan Baldan, mantan Menteri agraria dan tata ruang era Jokowi yang kini menjadi Direktur Relawan
Prabowo-Sandi di Jakarta pada Jumat (11/01).
Untuk diketahui, debat antar capres yang pertama, akan digelar oleh KPU di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan pada tanggal 17 Januari 2019 mendatang. Dengan langsung menghadirkan pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan pasangan Nomor Urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Gerakan ini, selain mengandung pendidikan kontestasi demokrasi substantif, juga untuk memelototi kinerja petahana, serta mengukur konsistensi dan kemajuan
visi misi Prabowo.
“Yang pada gilirannya supaya rakyat bisa melihat sendiri, siapa yang akan mampu menjawab masalah bangsa secara spontan dan siapa yang dipoles,” kata Fery.
Diharapkan akan melahirkan pilihan pilihan lewat kesadaran yang akan terwujud dalam sikap masing-masing nanti. Sekaligus, sekalian untuk menegaskan mengapa harus memilih Prabowo-Sandi, tegasnya
Dan buat bagi pemilih yang belum mendukung 02, nobar akan jadi forum interaksi untuk mengetahui visi misi dan latar belakang calon presiden 02, yang nanti akan menyampaikan paparan termasuk dalam menjawab pertanyaan secara luwes, kata Fery lagi.
Artinya gerakan nasional nobar ini sekaligus untuk menekankan bahwa Pemilu dan demokrasi harus digelar dengan riang
gembira oleh partisipasi rakyat langsung.
Fery minta supaya nobar juga bisa digelar dimana saja, tidak harus terpaku pada satu tempat karena ini adalah konsepnya sebagai gerakan rakyat secara meluas guna memenangkan Prabowo.
Bisa dengan mengajak tetangga yang masih belum memilih Prabowo pada gelaran nobar nanti. Adapun soal tempatnya bisa saja di pos kamling, cafe, warung kopi atau di halaman rumah warga masing-masing, kata Fery. (Erwin Kurai)